Penyelenggara Angkutan Penumpang
Umum Kota Malang
Stasiun Kereta Api Kota Baru
Fahrudin Safi : 201010340311066
Artikel Tugas Mata Kuliah Sistem
Transportasi dan Perencanaan Lalu Lintas
Jurusan Teknik Sipil FT-UMM :
Semester Genap 2011/2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkeretaapian sebagai salah satu bagian dari angkutan
darat, merupakan salah satu elemen terpenting dalam perkembangan transportasi
massal di Indonesia. Seiring dengan perkembangan tersebut, proses modernisasi
dan pengembangan sarana prasarana harus terus ditingkatkan baik dari segi
kualitas pelayanan maupun kuantitas bangunan stasiun.
Transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam sendi kehidupan masyarakat, khususnya sebagai alat angkut hasil bumi. Seiring perkembangan jaman, proses transportasi sebagai alat angkut mengalami perkembangan kemajuan. Semua ini berlangsung sejak reformasi pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda tranportasi massal dan murah.
Semenjak PERUMKA berubah status menjadi
perseroan terbatas dengan nama PT. KAI pada tahun 1999 maka perusahaan ini
mulai merubah manajemen pengelolaan perkeretaapian di Indonesia. Dalam hal ini
PT. KAI selain lebih mandiri dalam hal pendanaan karena mengarah pada profit oriented, juga dituntut
untuk selalu meningkatkan mutu pelayanannya kepada para pengguna jasa kereta
api.
Selama perkembangan sejarah tersebut, kereta api merupakan
transportasi yang dipilih sebagai alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi
dan penumpang dalam jumlah banyak, bebas hambatan serta memiliki tingkat
keamanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan UU No. 13 1992 tentang moda
transportasi, yaitu :
perkereitaapian adalah salah satu
moda transportasi yang memiliki karakterisilk dan keunggulan khusus terutama
dalam kemampuannya mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal,
hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyat faktor keamanan yang
tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibandingkan
dengan moda lainnya.
Sebagai sebuah transportasi massal,
yang mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah banyak serta murah,
kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat. Keberadaan stasiun
merupakan bagian penting sebagai terminal pemberangkatan dan menurunkan
penumpang, serta dalam proses interaksi dan aktivitas bagi pengguna
transportasi Kereta Api yang menunggu jadwal keberangkatannya.
Malang sebagai kota terbesar kedua
di Jawa Timur, merupakan kota pendidikan dan wisata yang mampu mengundang minat
pelajar dan wisatawan dari kota-kota lain di Indonesia sebagai tujuan utama
dalam hal pendidikan dan pariwisata. Hal ini ditunjang dengan keadaan
geografisnva yang sangat potensial serta dengan sarana maupun prasarana
transportasi yang ada. Oleh karena itu stasiun merupakan salah satu faktor yang
penting sebagai transit pelajar serta wisatawan yang datang ke Kota Malang.
Stasiun Kota Baru Malang sebagai sebuah bangunan cagar budaya yang keberadaanya
memiliki nilai sejarah seiring dengan perkembangan Kota Malang, membuat
keberadaan Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang menjadi sangat penting untuk
dilestarikan. Disisi yang lain, dengan jumlah rata-rata 3000 orang perhari,
penumpang dan wisatawan yang menggunakan transportasi kereta api membuat
keberadaan stasiun perlu pengkajian ulang terhadap standarisasi sebagai sebuah
stasiun besar. Hal ini dikarenakan bangunan stasiun yang sudah ada tidak dapat
menampung jumlah penumpang yang semakin terus bertambah. Oleh sebab itu, solusi
yang dapat dijadikan alternatif adalah membangun bangunan baru dikawasan
stasiun lama, sehingga dengan dibangunnya bangunan baru diharapkan dapat
memenuhi kekurangan stasiun lama dan dapat menampung aktifitas perkeretaapian
tanpa harus mengorbankan bangunan stasiun yang sudah ada.
1.2 Tujuan
1.2.1
Mengetahui manajemen pengembangan Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang.
1.2.2
Mengetahui
sistem Penyelenggara
Angkutan Penumpang Umum Kota Malang khususnya dalam proses pelayanan masyarakat pada Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang.
1.3 Manfaat
Manfaat
yang diperoleh dari penulisan artikel ini adalah :
1.3.1
Secara Subvektif
Penyusunan
artikel ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan pada mata kuliah Sistem
Transportasi dan Perencanaan Lalu Lintas di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Malang.
1.3.2
Secara Obvektif
Dapat
bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang. Juga bermanfaat untuk
pengembangan Stasiun KA. Kota Baru Malang dalam meningkatkan pelayanannya
dimasa yang akan datang.
II.
KONDISI
EKSISTING
1.1 Spesifikasi Stasiun
Stasiun Kota Baru Malang termasuk
dalam stasiun besar, adapun ruang-ruang pada stasiun besar adalah sebagai
berikut :
·
Ruang Kepala Stasiun
·
Ruang Wakil Kepala Stasiun
·
Ruang Staff Stasiun
·
Reservasi tiket
·
PPKA
·
POLSUSKA
·
Ruang tiket
·
Restoran (tempat makan)
1.2 Fasilitas dalam maupun luar Stasiun
1.2.1
Halaman Depan/Front area
·
Terminal kendaraan umum
·
Parkir kendaraan
·
Bongkar muat barang
1.2.2
Bangunan Stasiun
·
Ruang depan ( Hall/Vestibule )
·
Loket
·
Fasilitas administrative ( R. Kepala
Stasiun dan Staff )
·
Fasilitas Operasional ( R. Sinyal dan
Teknik )
·
Toilet Umum
1.2.3
Peron
·
Tempat tunggu
·
Tempat naik turun menuju Kereta Api
·
Peron
·
Sepur belok
·
Depo
1.3 Jalur Pelayanan
dan Jumlah Penumpang
1.3.1 Jalur Pelayanan
Kereta Api
yang beroperasi di Stasiun KA Kota Baru Malang saat ini adalah:
·
Penataran (Surabaya-Malang-Blitar)
·
Matarmaja (Malang-Jakarta, ekonomi)
·
Gajayana (Malang-Jakarta, eksekutif)
· Malabar
(Malang-Bandung,ekonomi, bisnis, eksekutif)
1.3.2
Jumlah Penumpang
Jumlah penumpang pada Stasiun Kota Baru Malang rata-rata adalah sebanyak
3000 orang perhari.
III.
PEMBAHASAN
Stasiun sebagai sebuah terminal transportasi kereta api
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut:
·
Stasiun kereta api adalah adalah tempat dimana para
penumpang dapat naik turun dalam memakai sarana transportasi kereta api ( KBBI,
1980:858).
·
Stasiun sebagai tempat kereta api berangkat, mengangkut
penumpang (manusia atau bisa juga hewan) dan barang (Handinoto, 1999: 51).
Keberadaan
stasiun juga memiliki berbagai fungsi yang menjadi bagian dari keberadaannya
sebagai fasilitas umum. Menurut Alamsyah (2003: 106) fungsi stasiun adalah
sebagai berikut:
·
Sebagai
alat angkutan umum untuk penumpang dan barang.
·
Sebagai
penghubung satu tempat dengan tempat lainnva yang sulit dijangkau oleh
transportasi lainya.
·
Tempat
untuk memuat dan membongkar barang hantaran
·
Tempat
pengisian bahan bakar
·
Tempat
penitipan barang sementara untuk penumpang
· Tempat untuk memberikan kesempatan
bagi kereta lainnya untuk saling menyusul dan bersilang.
Stasiun
Kereta Api Kota Baru Malang memiliki 4 jalur rel untuk lalu lintas kereta api
serta 4 jalur rel untuk parkir kereta api perawatan dan perbaikan. Stasiun
Kereta Api Kota Baru Malang melayani perjalanan lokal dari
Surabaya-Malang-Blitar dan sebaliknya sedangkan untuk luar daerah Jawa Timur
melayani rute dari Malang- Jakarta. Pada 2010 melayani rute baru dari
Malang-Bandung. Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang merupakan stasiun yang pada
awal berdirinya berada di sebelah Timur dan pada tahun 1930 di pindahkan menuju
sebelah Barat serta diberikan nama Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang,
perpindahan stasiun ini dikarenakan stasiun ini berhadapan langsung dengan
markas militer sehingga menghambat perkembangan kota ke arah Timur.
Perkembangan kota ke arah Barat, yang tanahnya lebih tinggi serta Alun-Alun
Bunder dijadikan wilayah pusat pemerintahan maka dengan demikian pemindahan
letak stasiun yang ada di sebelah Timur dipindah ke sebelah Barat, hal ini
dimaksudkan untuk mengakomodir kegiatan di pusat pemerintahaan yang
sesuai dengan perencanaan kota.
Kereta
Api yang beroperasi di Stasiun KA Kota Baru Malang saat ini adalah:
·
Penataran (Surabaya-Malang-Blitar)
·  :
Matarmaja (Malang-Jakarta, ekonomi)
·
Gajayana (Malang-Jakarta, eksekutif)
·
Malabar (Malang-Bandung,ekonomi, bisnis, eksekutif)
Stasiun Kereta
Api Kota Baru Malang jika di tinjau dari besarnya, maka stasiun Kota Baru
tersebut termasuk dalam kategori stasiun besar. Mengapa demikian, karena
Stasiun Kota Baru Malang tidak hanya melayani penumpang kelas bisnis dan
eksekutif tetapi juga melayani penumpang untuk kelas ekonomi.
Setelah data
kondisi eksisting Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang tersebut diatas kami
peroleh, maka penulis dapat menganalisis beberapa hal yang menyangkut dengan
data tersebut.
1.
Halaman Depan / Front area
· Terminal
kendaraan umum
Terminal/halte sebagai tempat
menaikan dan menurunkan penumpang bagi kendaraan umum, pada Stasiun Kota Baru
Malang belum tersedia, sehingga pada umumnya penumpang kendaraan berhenti tepat
didepan teras stasiun. Sehingga sering mengakibatkan terjadinya kemacetan di
jalan raya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
·
Parkir
kendaraan
Keberadaan
Stasiun Kota Baru Malang yang pada mulanya berada di sebelah Timur, akan tetapi
dengan adanya markas tentara mengakibatkan perkembangan Kota Malang mengalami
kendala, maka dari itu perkembangan Kota Malang dialihkan kesebelah Barat. Hal
ini dikarenakan faktor kawasan sebelah Barat memiliki dataran yang tidak
bergelombang sehingga memudahkan dalam pembangunan. Dengan berpindahnya
perkembangan Kota Malang, mengakibatkan pula dipindahkannya stasiun ke sebelah
Barat. Sehingga pada perancangan stasiun yang baru penempatan parkir bagi
kendaraan roda dua kurang terfasilitasi, hal ini dikarenakan kurangnya lahan
pada sebelah barat stasiun serta bangunan yang berhadapan langsung dengan jalan
rava. Pada kondisi eksisting yang ada sekarang pun keberadaan parkir bagi
kendaraan menggunakan bahu jalan, sehingga menghalangi pandangan dari dan ke
luar bangunan stasiun. Oleh karena itu solusi bagi kurangnya Iahan parkir
adalah menyediakan area parkir bagi kendaraan dengan lahan di samping stasiun
dan memindahkan sebagian pedagangnya ke bangunan stasiun yang baru.
Kekurangan:
·
Tidak
adanya parkir yang memadai bagi pengunjung stasiun
·
Tidak
adanya atap yang menaungi kendaraan yang parkir
Tempat parkir yang ada berpotensi menyebabkan kemacetan
Tempat parkir yang ada berpotensi menyebabkan kemacetan
Kelebihan:
·
Tempat
parkir yang ada dikelola dengan baik oleh petugas parkir
·
Adanya pembagian zona parkir kendaraan antara roda dua dan
empat, sehingga area parkir tidak semerawut.
2.
Bangunan Stasiun
·
Ruang Depan(Hall/Vestibule)
Ruang depan pada stasiun merupakan salah
satu ruang sentral atau pusat dari aktivitas stasiun sebelum penumpang menuju
Ioket dan ruang tunggu. Pada ruang depan/hall terdapat berbagai informasi
mengenai jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta, sebagai ruang tunggu,
informasi denah stasiun, loket, ruang informasi dan reservasi. Akan tetapi
kekurangan pada hall ini adalah tidak adanya tempat duduk bagi pengunjung,
sehingga banyak penunjung stasiun yang duduk tanpa alas maupun yang berdiri
sambil menunggu peron dibuka. Sehingga perlu disediakannya tempat duduk pada
hall. Kekurangan:
·
Tidak adanya tempat duduk membuat ketidaknyamanan
penumpang ketika menunggu loket dibuka.
Kelebihan:
·
Cahaya
alami dari luar dapat masuk kedalam bangunan sehingga mampu menghemat energi
listrik.
·
Ruangan
yang luas membuat sirkulasi udara di dalam bangunan menjadi nyaman ketika
terjadi penumpukan penumpang.
· Loket
Loket yang terdapat pada stasiun terbagi menjadi empat (4), dalam hal ini
masing-masing loket melayani penjualan tiket yang berbeda. Yaitu perjalanan
regional dari Malang menuju Surabaya-Blitar, Malang Banyuwangi dan perjalanan
antar propinsi dari Malang menuju Semarang-Jakarta serta Malang-
Yogjakarta-Bandung. Selain itu keberadaan loket juga digunakan sebagai penyimpanan
uang sementara dari penjualan tiket serta berperan dalam menghitung jumlah
statistik penumpang kereta api.
Kekurangan:
·
Sering terjadi antrian panjang pada pagi hari dan sore
khususnya di hari libur nasional
·
Sering terjadi keterlambatan kereta api mengakibatkan
penumpukan penumpang
Kelebihan:
· Selalu
memberikan informasi mengenai keterlambatan kereta api.
· Memiliki
pembagian tempat pembelian tiket untuk kota-kota yang akan dituju.
·
Kantin
Kantin pada stasiun berada di dalam stasiun, kantin ini dikelola oleh
masyarakat dengan bekerjasama dengan pihak stasiun. Keberadaan kantin yang
sempit dan terkesan seadanya membuat jarang sekali konsumen yang datang untuk
makan, sehingga keberadaan kantin ini lebih sering digunakan oleh pengelola
stasiun. Maka dari itu perlu adanya penambahan kantin yang nyaman serta dapat
menunjang keberadaan stasiun besar.
Kekurangan:
· Kantin yang
sempit serta terbatasnya tempat duduk belum bisa mewadahi jumlah pengunjung
yang akan ke kantin.
Kelebihan:
·
Tersedianya oleh-oleh khas Malang sebagai bagian dari
promosi wisata.
·
Sebagai tempat istirahat dan makan pegawai stasiun
3.
Peron
· Tempat tunggu
Tempat tunggu pada stasiun terbagi
menjadi dua, yaitu ruang tunggu eksekutif dan ekonomi. Pada ruang tunggu eksekutif
memiliki ruangan khusus serta fasilitas seperti AC, Televisi, ruang reservasi.
Sedangkan bagi penumpang ekonomi tidak disediakan ruangan khusus dalam menunggu
kereta api, melainkan disediakan tempat duduk di peron yang berhadapan Iangsung
dengan lintasan kereta api. Kekurangan:
· Kurangnya tempat
duduk bagi tempat tunggu kelas ekonomi, sehingga banyak penumpang yang duduk di
lantai stasiun
·
Perlunya diberi ruang khusus bagi penumpang kelas ekonomi
agar terhindar dari debu yang dibawa oleh kereta api yang melintas
·
Perlunya penyediaan loker barang dan troli untuk barang
bawaah penumpang terutama dalam jumlah yang banyak.
Kelebihan :
·
Telah tersedianya tempat duduk dan
fasilitas yang memadai pada ruang VIP.
·
Adanya akses pintu dari
ruangan menuju peron, sehingga penumpang tidak perlu memutar untuk menuju
kereta api.
·
Tempat
Naik Turun dan Menuju Kereta Api
Tempat
naik turun (peron) pada Stasiun Kota Baru Malang merupakan peron lama yang
memiliki lantai rendah, hal ini dikarenakan kereta buatan tahun 1920 umumnya
memiliki tangga turun kebawah, sedangkan kereta setelahnva memiliki tangga di
dalam sehingga menyulitkan penumpang menaiki kereta api jika lantai peron tidak
ditinggikan. Kekurangan:
·
Peron
yang terlalu rendah menyulitkan naik turunya penumpang, sehingga perlu adanya
penyesuaian
Kelebihan:
·
Telah
tersedianya tangga yang dapat dipindah untuk memudahkan penumpang dalam menaiki
serta turun dari kereta api.
Dalam analisis aktivitas, penumpang merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Yang mana telah di ketahui bahwa rata-rata penumpang yang melakukan
aktivitas di Stasiun Kota Baru Malang adalah sebanyak 3000 penumpang perhari. Hal
ini diperlukan guna mengetahui pelaku dari tiap-tiap pengguna bangunan. Dari
aktivitas pengguna dapat diketahui pula kebutuhan serta fasilitas yang
diperlukan bagi tiap-tiap pelaku. Adapun identifikasi aktivitas penumpang
adalah sebagai berikut:
IV.
KESIMPULAN
Dari
pengamatan yang telah di lakukan selama dua hari di Stasiun Kereta Api Kota
Baru Malang kemarin, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai
berikut :
·
Stasiun Kereta Api Kota Baru Malang
merupakan golongan stasiun besar, dengan rute perjalanannya yaitu Penataran
(Surabaya-Malang-Blitar), Matarmaja (Malang-Jakarta, ekonomi), Gajayana
(Malang-Jakarta, eksekutif), Malabar (Malang-Bandung,ekonomi, bisnis,
eksekutif).
· Perlu ditambahkannya tempat duduk serta ruangan
tersendiri pada ruang tunggu kelas ekonomi yang memiliki akses langsung menuju
peron dengan penataan interior yang baik guna memberikan rasa nyaman bagi
pengunjung.
·
Kurangnya ketegasan dari pihak pengelola
stasiun sehingga masih adanya penjualan tiket Kereta Api secara ilegal dengan harga
yang sangat tinggi.
Blog'a kereeeeeennn dan menarik sob_
BalasHapussangat menginspirasi...
terus berkarya yaa..
moga makin sukses! Amien...^_^
hehe,,,
BalasHapusthank's shoob....
suksess juga buat sampean.. :)